All Eyes on Rafah untuk Palestina artinya apa? Poster Artificial Intelligence (AI) bertajuk “All Eyes on Rafah” ramai dipakai oleh pengguna Instagram sejak Minggu, 26 Mei 2024. Dalam beberapa hari saja, poster tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 47 juta kali melalui fitur “add your stories”. Apa yang terjadi, apa artinya hingga semua mata harus mengalihkan perhatiannya pada Rafah?
Apa itu Rafah?
Sebelum mengerti apa artinya All Eyes on Rafah, mari kita bahas apa itu Rafah. Rafah adalah kota di Jalur Gaza yang berada di Palestina, lokasi paling selatan, berada pada perbatasan Mesir – Palestina. Sejak serangan Israel kepada Gaza pada 7 Oktober 2023 yang belum berhenti sampai sekarang, warga Gaza menyelamatkan diri dan mengungsi ke tempat yang setidaknya lebih aman dari serangan. Warga Gaza dari wilayah utara menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman di selatan. Sekira 1,7 juta penduduk Gaza terdesak untuk mengungsi ke Rafah, yang disebut-sebut sebagai tempat teraman di Gaza. Namun, Rafah pun tak lepas dari serangan. Berkali-kali Rafah juga turut menjadi sasaran serangan Israel.
Kamp Pengungsian Rafah diserang Israel setelah Mahkamah Internasional Memberi Perintah untuk Hentikan Serangan
Gedung-gedung, rumah, universitas, sekolah, perpustakaan, masjid, diluluhlantakkam oleh Israel. Kamp pengungsian dari tenda pun masih menjadi sasaran penghancuran mereka.
Dilansir dari Aljazeera, Mahkamah Internasional sudah memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya kepada Rafah. Namun, dua hari kemudian, pada pada 26 Mei 2024, Israel malah menjatuhkan bom yang menewaskan sedikitnya 45 orang di Al-Mawasi di Rafah Barat, yang sebelumnya sudah dinyatakan sebagai zona aman.
Serangan Israel lainnya menewaskan 21 orang di sebuah kamp pengungsian di sebelah barat Rafah pada hari Selasa, sedikitnya 12 orang di antara mereka yang terbunuh adalah perempuan. Serangan udara dilaporkan terjadi pada Rabu pagi.
Israel mengerahkan rudal yang menghantam kamp pengungsian di Tal as-Sultan, sebelah barat Rafah. Kantor media Gaza mengatakan bahwa Israel menjatuhkan 900kg bomb di kamp pengungsian tersebut. Israel mengatakan bahwa mereka menembakkan sebuah rudal presisi ke sebuah target yang berjarak lebih dari satu kilometer jauhnya, dengan alasan untuk membunuh dua pejuang Hamas dan bahwa kerusakan pada kamp tersebut disebabkan oleh sebuah tangki bahan bakar yang meledak.
Kondisi Rafah Sangat Mengerikan
Masyarakat dunia dibuat miris dengan serangan rudal Israel di tenda-tenda pengungsian warga Gaza di Rafah bagian barat, dengan kondisi yang porak poranda. Warga Gaza terbakar hidup-hidup oleh Israel. Setengah dari jumlah korban adalah anak-anak – tewas terbakar, dipenggal, atau terbunuh oleh ledakan tersebut. Berbagai gambar dan video yang mengenaskan seperti korban yang terbakar, dan potongan tubuh manusia dibagikan di berbagai platform media massa, membuat publik geram akan kekejaman Israel yang semakin tidak berperikemanusiaan.
Menilik pada pekan-pekan sebelumnya, tanggal 7 Mei 2024, Rafah pun diserang oleh Israel dengan 1 jutaan penduduk Gaza berlindung di sana. Rafah, seharusnya menjadi tempat terakhir untuk mengungsi dan berlindung pun dihancurkan oleh Israel.
All Eyes on Rafah AI versus Kenyataan
Pada serangan tanggal 7 Mei 2024, pengguna platform X sudah ramai menggunakan trend All Eyes On Rafah, supaya orang-orang peduli dengan apa yang sebenarnya terjadi di Rafah, bukan dengan disibukkan oleh kegiatan selebriti dunia yang kala itu menggelar acara besar Met Gala. Demi perhatian tidak teralihkan oleh kepentingan lain dari pihak-pihak yang mendukung zionis, All Eyes on Rafah digencarkan.
Kemudian, setelah pembantaian di tenda pengungsian di Kota Rafah pada 26 Mei 2024 media sosial begitu ramai dengan postingan “All Eyes on Rafah” dengan poster buatan AI dan bisa dibagikan ulang secara instan melalui Instagram Story dengan fitur “Add Yours”. Tagline itu pun semakin masif dibagikan oleh pengguna internet sedunia.
Kondisi Rafah yang nyata pun sebenarnya tidak “serapi” yang ada pada poster buatan AI. Kondisi sesungguhnya, karena terus diserang, Rafah begitu mencekam. Langit di Rafah tidak secerah langit yang digambarkan pada poster, melainkan berwarna kelabu, penuh dengan pekatnya asap bom.
Tenda-tenda pun tidak berbaris seteratur itu dengan penduduk sebanyak 1,4 juta. Karena serangan, tenda-tenda terbakar dengan penghuninya masih berada di dalam, dengan puing-puing berserakan.
Dengan sudah semakin meleknya publik dunia terhadap Rafah, mata sudah tertuju pada Rafah, mari kita melaksanakan aksi bersama. Kuatkan energi yang kita punya untuk membantu saudara kita yang terjajah oleh Israel. Sebarkan terus informasi mengenai Palestina, kecam perbuatan genosida, dan serukan agar Israel menghentikan serangan kepada Palestina. Tak lupa, doakan selalu warga Palestina. Sisihkan pula donasi kita untuk warga Gaza yang hidup dalam kekurangan dan ketakutan. Jangan sampai warga Gaza merasa sendirian dan tak ada empati dari sesama manusia di dunia ini.