Sejak bulan April 2024, mahasiswa di berbagai dunia terus menggelar aksi solidaritas untuk Palestina, yang saat ini masih dalam kungkungan genosida Israel sejak Oktober 2023. Genosida yang tidak berperikemanusiaan ini membuat dunia geram dan selalu tergerak untuk membela Palestina.
Seorang Ayah, Kakek dan Keluarga Ikut Demo di Universitas
Dari postingan akun X @KawsachunNews, publik dibuat terharu melihat seorang yang ikut hadir mendukung putrinya berdemonsrasi di Universitas Kalifornia Selatan.
“Saya membayangkan saya yang menjadi ayah di Palestina, menyaksikan anak sendiri dibunuh oleh Israel,” ujar seorang ayah saat diwawancara oleh reporter.
Sang ayah mengecam tindakan kejam Israel pada Palestina.
“Saya punya anak yang masih berusia 7 tahun. Kita sebagai manusia tidak bisa mendukung genosida,” ujar sang ayah dengan mantap.
Sang ayah mengaku tidak khawatir jika putrinya bisa saja ditangkap saat sedang berdemonstrasi. Sebaliknya, Ia bahagia karena anaknya sedang memperjuangkan kebenaran. Laki-laki itu tidak datang sendiri, melainkan bersama keluarganya.
Mahasiswa dari Berbagai Belahan Dunia bersama Palestina
Dukungan dari mahasiswa juga datang dari universitas-universitas lainnya seperti Universitas Columbia, Harvard, Stanford, George Washington, dan lain-lain.
Mahasiswa di Amerika Serikat menggelar berdiam hingga tidur di pelataran kampus dengan perlengkapan kemah seadanya, menunjukkan sikap dukungan kepada Palestina. Mereka menginginkan supaya Israel segera menghentikan genosida di Palestina. Mahasiswa Universitas Kolombia juga menyuarakan supaya kampusnya melepaskan relasi bisnis dengan perusahaan-perusahaan mendukung Israel.
Mahasiswa dari negara lain seperti Jepang, Prancis, Mexico, Inggris tak ketinggalan berbondong-bondong menyuarakan kebebasan untuk Palestina.
Warga Gaza Berterima Kasih Atas Dukungan Mahasiswa di Dunia
Foto: Tareq Alhelou/CNN
Universitas di Gaza telah habis dibom oleh Israel. Mereka kehilangan buku-buku dan tempat untuk belajar. Dengan banyaknya dukungan dari masyarakat dunia, banyak warga Palestina yang membuat unggahan rasa terima kasihnya melalui foto dan video.
Dalam sebuah video yang dibagikan oleh Yousef Alhelou, sekumpulan anak Gaza di tenda pengungsian di Rafah, dengan tersenyum membentangkan banner ucapan terima kasih kepada mahasiswa yang sudah melakukan aksi untuk Palestina. Mereka mengatakan bahwa dukungan dari mahasiswa telah sampai kepada mereka. Mereka menyebutkan Universitas Columbia, Yale, dan Harvard.
Bisan, seorang jurnalis Gaza mengatakan dalam unggahan videonya sebagai respon atas dukungan mahasiswa di Amerika Serikat.
“Saya sepanjang hidup ini ada di Gaza dan tidak pernah saya rasakan harapan seperti sekarang. Ada perasaan ajaib mengalir di pembuluh darahku,”
Tidak Ada yang Bisa Membenarkan Kera Israel
Tubuh warga Gaza tertimbun di balik puing-puing akibat serangan udara Israel di Deir al-Balah, Gaza on October 22, 2023 (Ashraf Amra/Anadolu Agency)
Tercatat pada 30 April 2024 diperkirakan lebih dari 10.000 orang tertimbun di dalam reruntuhan bangunan di Gaza, berdasarkan laporan dari reliefweb.int, dari Pertahanan Sipil Palestina.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyatakan, serangan brutal di Jalur Gaza menewaskan hampir 34.600 orang, yang sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, melalui laporan lembaga penyiaran publik KAN.
Tidak ada hati manusia manapun yang bisa membenarkan Israel. Israel melancarkan tindakan yang tidak bisa diterima oleh standar dasar kemanusiaan.
Saatnya Indonesia sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim bersuara lebih masif dan lantang untuk kebebasan Palestina.
Dukungan mahasiswa yang mendunia ini justru berbanding terbalik dengan anak pejabat di Indonesia yang dengan bangganya memamerkan minuman kopi Starbuck di depan Ka’bah, yang mana minuman tersebut jelas-jelas masuk dalam daftar boikot. Diharapkan, masyarakat di Indonesia semakin cerdas dan bijaksana dalam mendukung Palestina.