Antara Aya Sofia dan Al-Aqsha
al aqsha

Antara Aya Sofia dan Al-Aqsha

Author

Superadmin

Senin, 17 Agustus 2020

30

85 tahun difungsikan sebagai museum, sejak 14 Juli, Aya Sofia kembali difungsikan sebagai Masjid. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan jika dibukanya kembali Aya Sofia sebagai masjid merupakan penanda langkah awal pembebasan Al-Aqsha.

Al-Aqsha merupakan simbol puncak kekuasaan satu dari agama-agama samawi, yakni Kristen, Yahudi, dan Islam. Sejarah mencatat, telah terjadi banyak peperangan yang memperebutkan Al-Aqsha. Al-Aqsha saat ini diduduki oleh Israel setelah peperangan enam hari pada 10 Juni 1967. Pemerintahan Israel membatasi penggunaan Al-aqsha sebagai tempat shalat bagi umat Islam.

Sebagaimana dikutip oleh Republika.co.id., Human Right Watch mencatat Zionis selain memblokade jalur Gaza dan Tepi Barat, berbagai kejahatan telah dilakukan oleh Zionis. Pembunuhan, pengusiran secara paksa, pencaplokan tanah pemukiman, dan diskriminasi terhadap penduduk Palestina.

Khusus Masjid Al-Aqsha, pada pertengahan 2018 saja Zionis telah melakukan sembilan kali penyerangan dan penghadangan pada penduduk Palestina, baik oleh aparat maupun oleh masyarakat Zionis.

27 Juli 2018, sekitar 60 polisi Zionis menyerbu komplek Masjid Al-Aqsha. Mereka menembakkan gas air mata serta granat ke jama’ah yang hendak melaksanakan shalat Jum’at. Akibatnya, 40 warga Palestina terluka dan enam orang ditangkap.

18 Februari 2019, polisi Zionis menutuo semua gerbang menuju Masjid Al-Aqsha. Mereka juga menyerang jama’ah yang berada di dalam masjid.

Sehari berselang, 19 Februari 2019, polisi kembali menyerang umat Islam yang hendak melaksanakan shalat Isya di Masjid Al-Aqsha. Puluhan orang luka-luka. Serangan itu terjadi usai sejumlah jamaah berupaya memindahkan gerbang logam yang menghalangi jalan masuk.

13 Maret 2019, polisi Zionis kembali menyerang umat yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsha. Dua tokoh Islam di Yerusalem juga tak luput dari pukulan pentungan polisi Israel. Lima warga palestina ditangkap.

12 Mei 2019, bertepatan dengan Ramadhan, pasukan Israel menggeruduk jama’ah yang baru selesai menggelar salat tarawih di MasjidAll-Aqsha. Mereka mengusir sekitar 50 jama’ah yang ada di sana.

11 Agustus 2019, saat umat Islam seluruh dunia merayakan Idul Adha, muslim Palestina yang sedang berada di Masjid Al-Aqsha malah mendapat serangan dari polisi Zionis.

7 Oktober 2019, sekitar 100 pemukim Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsha. Direktur Jenderal Urusan Waqaf dan Al-Aqsha, Syekh Azzam Al-Khatib mengatakan, penyerangan itu dilakukan dengan beking tentara Zionis.

25 Januari 2020, Israel melarang Imam Besar Masjid Al-Aqsa, Syekh Ekrema Sabri, untuk berkhutbah di situs suci umat Islam itu selama empat bulan. Larangan diberikan karena sebelumnya Syekh Sabri tidak menolak patuh larangan Israel agar Syekh Sabri tak beraktivitas di masjid tersebut selama sepekan.

7 Februari 2020, ratusan warga Palestina yang hendak menggelar shalat subuh di Masjid Al-Aqsha diusir. Siang harinya, ribuan pasukan Zionis dikerahkan, menghalangi umat Islam melaksanakan shalat Jumat di sana
.

 

Tags
#aqsha #donasi #donation #masjid #palestina #palestine
Bagikan
Komentar (0)

Silakan login untuk memberikan komentar.

Belum punya akun? Daftar sekarang

Belum ada komentar