Bentuk dukungan kemanusiaan dari RI adalah untuk membantu Palestina. Sebenarnya krisis kemanusiaan di Palestina sudah terjadi lama. Hal ini disebabkan imbas dari konflik antara Palestina dengan Israel yang sudah berkepanjangan. Krisis kemanusiaan terjadi pada aspek ekonomi, kesehatan dan sosial.
Hal ini terjadi karena serangan Israel yang tiada henti menyerang Palestina sehingga warga semakin menderita. Sebenarnya konflik ini tidak sederhana yang melibatkan dua sisi saja, akan tetapi dari masing-masing negara ini saling menganjurkan untuk menyingkirkan teritorial dari negara lainnya.
Masalah yang tidak terpecahkan antara dua negara ini adalah status dan masa depan jalur GAZA, keamanan Israel, keamanan Palestina, masa depan Palestina, nasib pengungsi Palestina, kebijakan-kebijakan pemukiman Israel, dan kedaulatan tempat suci Yerusalem.
Bentuk Dukungan Kemanusiaan Untuk Krisis di Palestina
Daerah yang terjadi konflik adalah jalur GAZA. GAZA merupakan daerah yang paling terpuruk dan mengalami banyak masalah terutama kemanusiaan. Telah diketahui dunia bahwa krisis kemanusiaan ini 52% di angka pengangguran, 53% di angka kemiskinan, dan 95% di angka polusi air. Tidak hanya itu, Israel memblokade seluruh wilayah GAZA sehingga keadaan semakin memburuk.
Awal dari blokade ini ketika Palestina mengambil alih kembali dari tangan saingannya yaitu fatah. Tingkat krisisnya listrik, air bersih yang semakin sulit, kekurangan obat-obatan, krisis pangan, krisis pasokan medis, dan kelumpuhan ekonomi.
Bencana ini disebabkan Israel mengklaim atau mengakui bahwa wilayah GAZA miliknya. Beberapa pejabat Israel memalsukan interpretasi milik GAZA. Penyalahgunaan kedaulatan ini membuat GAZA semakin terpuruk.
Persaingan sengit antara Palestina dan Israel menjadi konflik paling tragis dan tidak dapat diselesaikan
Dampak dari Konflik Palestina dan Israel
Dampak untuk dunia internasional adalah memunculkan sentimen anti Yahudi beberapa negara Islam, munculnya solidaritas umat Islam yang mendukung Palestina, terjadi beberapa krisis dan keamanan Timur Tengah.
Bentuk Dukungan Kemanusiaan
Bentuk Dukungan Kemanusiaan RI untuk Palestina telah disalurkan melalui berbagai kontribusi. Dukungan tersebut tidak hanya berupa kontribusi di berbagai aspek, namun ditunjukkan melalui diplomasi, dukungan ekonomi, dan kerjasama teknis.
- Indonesia turut membantu memasok air bersih melalui MWT (Mobile Water Tank) sekitar satu juta lebih telah menerima manfaatnya.
- Dari sisi pangan, masyarakat Indonesia pun turut andil memenuhi kebutuhan pangan anak-anak sekolah. Lebih dari 500 porsi per harinya telah tersalurkan kepada anak-anak di sekolah.
- Dari sisi listrik dan energi, Indonesia memberikan bantuan bahan bakar sebanyak 100.000 liter ke sejumlah rumah sakit di jalur GAZA. Total penerima bantuan bahan bakar sebanyak 260.000 jiwa.
- Dukungan politik, Indonesia memberikan dukungan untuk kemerdekaan Palestina dan secara penuh berdaulat. Indonesia mendukung untuk perjuangan Palestina.
- Dukungan untuk menghadapi Covid-19 dan menolak perluasan Israel. Bantuan ini akan diberikan langsung melalui pemerintah Palestina.
Pada kesempatan itu, Menlu Retno telah secara langsung berkomunikasi dengan komisaris Jenderal UNRWA yaitu Filippe L, dari hasil komunikasi tersebut, menlu menyampaikan dan mendukung upaya UNRWA serta menekankan untuk akuntabel dan efisiensi. Sedangkan UNRWA sendiri adalah badan PBB sejak tujuh puluh tahun yang sekarang telah menangani 5 juta para pengungsi di Gaza, Yerusalem.
Inti dari yang disampaikan Menlu Retno adalah Indonesia mengucurkan dana lebih dari Rp 117 milyar dalam membantu mengembangkan kapasitas Palestina yaitu untuk sepuluh tahun terakhir.
Bentuk
dukungan kemanusiaan ini tak lepas dari warga Indonesia yang
berbondong-bondong saling membantu dalam penggalangan dana dan donasi
kemanusiaan sekitar 3,5 tahun terakhir. Jika dinominalkan, dalam waktu beberapa
tahun mencapai nilai 6,2 juta dollar AS.