Israel lanjutkan bangun perumahan di Tepi Barat. Tampaknya pemerintah Israel melalui Perdana Menterinya, Benjamin Netanyahu kembali memerintahkan pembangunan rumah untuk Yahudi sekitar 800 unit di area pendudukan mereka Tepi Barat berlanjut.
Pembangunan tersebut menjadi hal yang telah diperkirakan oleh sejumlah pihak, terutama pada saat pelantikan Joe Biden selaku Presiden terpilih Amerika Serikat. Joe Biden pun cukup tegas mengeluarkan kritikan tentang pembangunan ilegal di Tepi Barat tersebut.
Israel Lanjutkan Bangun Perumahan di Tepi Barat
Palestina kembali mendapatkan tekanan yang tentunya sangat merugikan dari Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah mengeluarkan perintah untuk pembangunan unit rumah pada wilayah Tepi Barat pendudukan mereka.
Unit rumah tersebut diperuntukkan bagi warga Yahudi yang ada di daerah itu. Menurut Perdana Menteri tersebut, pembangunan di Tepi Barat juga berdasarkan akan perintah Al Kitab yang mana terdapat ratusan rumah di Samaria dan Judea.
Menurutnya, Saaia dan Judea adalah nama lain dari Tepi Barat. Sebanyak 800 unit akan dibangun guna melanjutkan pembangunan perumahan. Mereka akan membangun unit kompleks dalam wilayah pemukiman Beit El, Rehelim, Tal Menashe, Shavei Shomron, Karnei Shomron, Givat Zeev, dan juga Barkan.
Tak tinggal diam, Palestina dan segenap warganya pun mengutuk aktivitas Israel lanjutkan bangun perumahan di Tepi Barat. Hal tersebut terjadi sejak Israel merampas tanahnya di bagian Tepi Barat semenjak perang melawan negara Arab tahun 1967. Palestina menganggap jika Israel hanya menghambat perjuangan mereka untuk menjadikan Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza sebagai bagian negara yang akan mereka bentuk.
Mayoritas negara di dunia mengatakan jika pembangunan rumah tersebut merupakan tindakan ilegal. Israel seringkali memakai Al Kitab dan ayat-ayat suci tersebut, dokumen bersejarah, serta peristiwa politik sebagai pembenaran atas apa yang mereka lakukan di Tepi Barat. Saat ini terdapat sekitar 440 ribu penduduk Israel serta 3 juta warga Palestina yang menempati daerah tersebut.
Parlemen Dunia Kecam Rencana Jahat Israel
Tak hanya Indonesia saja, parlemen dunia pun telah mengecam rencana jahat Israel terhadap Palestina tersebut. Mayoritas menyatakan jika Israel tengah melakukan aneksasi terhadap wilayah Palestina. Parlemen Indonesia, melalui Fadli Zon, selaku Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) mengungkapkan jika sejak dahulu sampai sekarang, Indonesia menginginkan jika negara Palestina menjadi satu bangsa yang merdeka dan juga diakui oleh dunia.
Melalui konstitusi yang jelas, Indonesia menolak segala bentuk penjajahan yang ada di dunia manapun, termasuk aksi Israel lanjutkan bangun perumahan di Tepi Barat. Sementara itu, juga hadir kedutaan besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, serta sejumlah anggota BKSAP. Seluruh anggota parlemen pun menolak aneksasi Israel dan menginisiasi dukungan dari semua anggota seluruh dunia atas wilayah negara Palestina.
BKSAP telah membuat petisi atas aksi Israel lanjutkan bangun perumahan, untuk memperoleh sambutan baik dari berbagai negara di dunia. Sampai saat ini, sudah terdapat 215 anggota parlemen yang menandatangani petisi tersebut.
Parlemen juga mengungkapkan bahkan menyerukan kepada segenap warga internasional agar tetap teguh dan berkomitmen dalam melindungi solusi kedua negara Timur Tengah tersebut. Tentu juga mengharapkan tentang perdamaian serta keamanan regional dan internasional.
Selain
itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun membahas dalam pertemuan dengan
Dewan Keamanan PBB yang mana khusus mengenai langkah Israel lanjutkan bangun perumahan
di Tepi Barat Palestina secara jelas. Segenap parlemen menegaskan jika rakyat
Palestina akan terus memperjuangkan kemerdekaan hingga akhirnya hak mereka
terpenuhi menjadi negara yang berdaulat dan merdeka.