Ramallah, damai aqsha – Melalui sambungan telepon pada Selasa (15/9) Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan Pimpinan Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Ismail Haniyeh, menyatakan bersatu hadapi normalisasi
Selanjutnya Haniyeh dan Abbas menyatakan perlunya tindak lanjut dari kesepakatan tersebut dalam rangka memperkuat dan mengembangkan langkah-langkah yang telah disepakati, menyusul pertemuan Sekjen Faksi-Faksi Palestina bulan ini.
Haniyeh memuji upaya penyatuan barisan Palestina dan mengadopsi satu strategi nasional berdasarkan persatuan nasional. Penting dalam rangka mengaktifkan perlawanan komprehensif dalam segala bentuk. Upaya tersebut juga penting agar dapat mengandalkan Arab, Islam dan internasional yang mendukung perjuangan Palestina.
Ia juga menolak kesepakatan abad ini dan proyek normalisasi serta upaya melikuidasi perjuangan Palestina.
Haniyeh mengunjungi kedutaan Palestina di Beirut, dan diterima oleh Duta Besar Ashraf Dabour, Sekretaris Gerakan Pembebasan Nasional Fatah di Lebanon, Fathi Abu Al-Aradat, dan anggota pimpinan Lebanon dari Fatah.
Dalam pertemuannya dengan Duta Besar Palestina, Haniyeh menyerukan untuk mengaktifkan dan mengembangkan Organisasi Pembebasan Palestina. Ia juga mengatakan agar hendaknya dibentuj Dewan Nasional Palestina di dalam dan luar negeri yang mewakili semua warga Palestina dengan penekanan bahwa rakyat Palestina dapat menghadapi semua proyek likuidasi sejak Deklarasi Balfour hingga saat ini.