Pandemi Covid-19 Buat Ekonomi Palestina Semakin Terpuruk
al aqsha

Pandemi Covid-19 Buat Ekonomi Palestina Semakin Terpuruk

Author

Superadmin

Rabu, 16 September 2020

32

Konflik Palestina dan Israel terus berlanjut puluhan tahun lamanya. Krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh penjajahan Israel tersebut tidak bisa terhentikan oleh kondisi pandemi Covid-19 sekalipun. Penyerangan terus terjadi tak mengenal henti, pencaplokan tanah sejengkal demi sejengkal seolah menjadi keharusan otoritas israel untuk merebut dan menguasai wilayah palestina seutuhnya tanpa melihat kondisi kemanusiaan yang tengah dilanda wabah mematikan pandemi Covid-19.

Sebagai negara terjajah, Palestina menjadi salah satu negara yang paling terpuruk dalam sektor ekonomi saat terserang wabah pandemi Covid-19. Selain karena sumber penghasilan masyarakat palestina, dimana mereka menggantungkan hidup, seperti dengan bekerja di sejumlah lahan industri, pertanian, dan perkebunan serta sektor kontruksi lainya yang terimbas lumpuh, kondisi ekonomi masyarakat Palestina juga lebih tercekik lagi dengan berkurangnya bantuan dari negara-negara donor diakibatkan pandemi Covid-19.

Bantuan sumbangan dari negara donor memang terus menyusut seiring dengan perkembangan wabah Covid-19 yang kian menyita perhatian negara-negara tersebut, sehingga negara donor lebih memprioritaskan terlebih dahulu untuk untuk membenahi negaranya sendiri dari ancaraman pandemi dari pada perhatian di selain itu. Kondisi tersebut membuat Palestina semakin terbatas dalam membangun instrumen ekonomi.

Keadaanya semakin bertambah parah, ketika Israel melarang ekspor-impor barang-barang ke wilayah Gaza yang dianggapnya bisa digunakan untuk kepentingan militer kaum muslimin disana. Tidak lain, kondisi tersebut adalah bentuk dominasi Isreal terhadap sektor perekonomian negara Palestina.

Mengutip rilis Bank Dunia pada bulan Juni 2020 yang dilansir Kompas.com, pandemi Covid-19 membuat ekonomi Palestina terpuruk.

Tahun lalu saja, sebelum dilanda wabah Covid-19, pertumbuhan ekonomi di negara Palestina hanya 1 persen, lalu pada tahun 2020, ekonomi Palestina diprediksi akan terkontraksi setidaknya 7,6 persen. Bahkan menurut laporan Bank Dunia, sebelum datangnya wabah Covid-19 , lebih dari seperempat warga palestina hidup berada di bawah garis kemiskinan.

Paska pandemi, jumlah warga miskin diperkirakan meningkat tajam, antara lain sebesar 30 persen di tepi barat dan 64 persen di wilayah jalur Gaza.

Kondisi yang lebih mencolok adalah tingkat pengangguran kaum muda Palestina yang berda di level 38 persen. Angka pengangguran ini sangat menghatirkan, jauh dari rata-rata negara kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

Sementara itu, penyerangan dan blokade tentaea Israel semakin intensif terhadap masyarakat sipil Palestina. Betapa kita sulit bagaimana merasakan penderitaan saudara kita disana. Pandemi covid-19 tidak hanya menghantui setiap jiwa yang mampu bertahan hidup, melainkan juga mencekik sektor perekonomian yang kian hari kian menghawatirkan.

Tags
#aqsha #donasi #donation #masjid #palestina #palestine
Bagikan
Komentar (0)

Silakan login untuk memberikan komentar.

Belum punya akun? Daftar sekarang

Belum ada komentar