Pelajaran Berharga Bagi Kita dari Anak-Anak Palestina
al aqsha

Pelajaran Berharga Bagi Kita dari Anak-Anak Palestina

Author

Superadmin

Senin, 22 April 2024

34
Anak-anak di Palestina memiliki kekuatan mental yang tak tertandingi. Dihantui dengan trauma berat menghadapi genosida yang begitu keji menghantam kehidupan mereka, anak-anak Palestina tetap tegar. Sangat langka untuk memiliki mental seperti yang anak-anak Palestina miliki di dunia ini. Bagaimanapun, anak-anak akan meniru orang-orang dewasa di sekitarnya, termasuk anak-anak Palestina. Inilah beberapa pelajaran yang bisa diambil dari pendidikan dan kebiasaan yang sudah mendarah daging bagi anak-anak di Palestina. Anak-Anak Palestina Memiliki Akidah yang Kuat [caption id="attachment_375" align="alignnone" width="1200"] Palestinian children play with traditional "fanous" lanterns as Muslim devotees prepare for the start of the holy fasting month of Ramadan, in Rafah town in the southern Gaza Strip on March 2, 2024, amid ongoing battles between Israel and the militant group Hamas. (Photo by SAID KHATIB / AFP)[/caption] Di dalam hati, hanya ada Allah semata bagi orang-orang Palestina. Orang tua mengajarkan akidah yang kuat bagi anak-anak di Gaza. Hal itulah yang membuat mereka tak gentar. Orang-orang Palestina memiliki tingkat keimanan yang sangat kuat. Menurut ustadz Asmar Lambo, di dalam hati orang-orang Palestina adalah keinginan untuk syahid. Cintanya kepada Allah sudah tertanam di dalam hati. Anak-anak Palestina mengalami kejadian yang begitu mengerikan untuk dibayangkan oleh orang-orang biasa, namun keteguhan tetap ada pada mereka. Bunda Ary dalam kanal Youtube Qur’an Cordoba. YouTube Dalam setiap kesempatan, yang mereka ucapkan adalah alhamdulillah. Hasbunallah wa ni’mal wakil. Seorang ayah menggendong jenazah anaknya sambil berkata Alhamdulilah. Pemuda di tengah reruntuhan masih bisa berkata alhamdulillah. Keimanan rakyat Palestina ini menginspirasi dunia. Keimanan orang Palestina di luar nalar. Ketika Bunda Ary tahun lalu berkunjung ke Palestina, di sana ia bertemu seorang anak usia 9 tahun. Anak itu bercerita, ia tinggal sama neneknya. Dengan lancar ia bercerita bahwa ayah, ibu, kakaknya sudah syahid. Ketika sudah besar jadi apa, anak-anak Palestina hanya tersenyum “Kami orang Palestina. Kami belum tentu menjadi dewasa. Kami bisa saja ditembak sewaktu-waktu,” ujar anak itu. Anak-anak Palestina Bersemangat Menghafal Al-Qur’an Menurut penuturan Syaikh Al Mu’tahsim Billah dalam kanal YouTube IBASKA TV yang diterjemahkan oleh Dr. Umarulfaruq Abubakar, Lc., M.HI, pendidikan di Gaza dimulai dengan menanamkan kecintaan kepada Al-Qur’an. Anak-anak di Gaza bersemangat menghafal Al-Qur’an sejak kecil. Seluruh ibu di Gaza berperan penting dalam mendukung dan memotivasi anak-anaknya menghafal Al-Qur’an. Syaikh mengatakan bahwa ketika beliau masih belia, ibunya memotivasinya dengan hadiah sebagai kejutan. Begitupun dengan ibu-ibu lain di Gaza yang memotivasi anak-anaknya untuk menghafal Al-Qur’an. Ketika Maghrib, anak-anak sudah berada di masjid sebagai pusat pendidikan AL-Qur’an untuk menyetorkan hafalan. Sebelum magrib, anak-anak sudah menghafalkan Al-Qur’an dengan jumlah sesuai kemampuan mereka. Setelah hafal 1 juz, mereka akan membawakan bukti hafalan kepada ibunya. Dengan kecintaan kepada Al-Qur’an, anak-anak memiliki keteguhan yang luar biasa untuk menjaga kiblat pertama umat Muslim ini. Anak-Anak Palestina Gemar Berbagi Dari video-video yang bisa kita lihat pada media sosial, ada wartawan menggendong bayi, mencari siapa yang bisa menyusui. Ukhuwah di sana begitu terasa. Mereka begitu ringan untuk berbagi di tengah situasi yang sulit. Ada seorang anak yang menawarkan roti setelah diselamatkan dari reruntuhan kepada orang yang menolongnya. Dari cerita bunda Ary yang pernah mengunjungi Masjidil Aqsa, selepas subuh, anak-anak sudah menunggu dengan bahagia memberikan teko-teko berisi teh panas. Mereka bolak-balik lari lagi untuk mengambil teko. Di sana ada coffee shop yang selepas subuh secara gratis menyuguhkan jamaah yang pulang dari masjid. Bahkan mereka kecewa jika tamu tidak mampir/ Disediakan teh, kopi, roti yang dicelupkan minyak zaitun. Dengan harunya, Bunda Ary bercerita, DNA Palestina memang DNA memberi, bukan meminta. Mereka ada yang mau diberi. Anak kecil di sana tidak mau diberi. Yang ada, tamulah yang selalu mereka beri. Ada anak yang ke sana ke mari memberikan roti dan susu. Setiap ada yang memberi uang, mereka akan berlata “For Gaza”.  Mereka berpikir bahwa mereka tidak sebegitu sengsara dibandingkan dengan orang-orang Gaza, meskipun kondisi mereka pun tidak sebaik kita di Indonesia. Anak-Anak Palestina Punya Keberanian yang Tinggi Dengan kejadian yang menimpa orang-orang Palestina, keberanian dan keteguhan mereka bertambah kuat. Dengan penjajahan yang sudah berlangsung sejak lama, anak-anak Palestina mendapatkan cerita-cerita bersejarah mengenai perjuangan Palestina melawan Israel, langsung dari guru-guru dan keluarga mereka yang mengalaminya sendiri. Di sekolah, ada pendidikan nasionalis, tentang kenegaraan. Di dalamnya, diceritakan secara detail tentang sejarah Palestina. Guru-guru adalah adalah orang-orang yang hadir saat kejadian-kejadian di Palestina berlangsung. Syaikh Al Mu’tahsim Billah dalam kanal YouTube IBASKA TV menceritakan, beliau ingat dengan guru di Gaza ketika sekolah menengah. Ia menceritakan secara lebih bagus daripada yang ada di buku. Rakyat Palestina sendirilah yang menyaksikan ketika kejadian-kejadian penyerangan Israel kepada Palestina berlangsung. Ia sendiri melihat salah satu keluarganya syahid, dan beliau yang menggendong jenazahnya dengan tangan berlumuran darah. Dengan keadaan seperti itu, anak-anak Palestina tidak takut dengan zionist Israel. Jika ditanya apakah mereka takut pada Israel, mereka kan tertawa. “Siapa itu Israel? Tembak saja sini silakan, kami tidak takut kepada siapapun” *** Dari kejadian yang ada di Palestina, kita bisa belajar akan keimanan, kedekatan dengan Al-Qur’an, serta persaudaraan. Semoga Allah senantiasa melindungi saudara-saudara kita di Palestina dengan kasih sayangnya.
Tags
#aqsha #donasi #donation #masjid #palestina #palestine
Bagikan
Komentar (0)

Silakan login untuk memberikan komentar.

Belum punya akun? Daftar sekarang

Belum ada komentar