Persaudaraan Indonesia dan Palestina
al aqsha

Persaudaraan Indonesia dan Palestina

Author

Superadmin

Senin, 21 September 2020

30

Pada pembukaan KTT LB OKI di Jakarta Maret 2016, Presiden Indoesia Bapak Ir. Jokowi menyampaikan ”Pada tahun 1962, Bapak Bangsa Indonesia, Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno, Bung Karno, menegaskan: “… selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel’… Kami bangsa Indonesia konsisten dengan janji tersebut. Hari ini, Indonesia berdiri bersama dengan negara-negara OKI untuk meneruskan perjuangan yang belum selesai itu.”

Sang Ploklamator, Soekarno selalu hadir di garda terdepan dalam membela ekemerdekaan palestina sebagai keterwakilan masyarakat Indonesia. Dukungan terhadap palestina terbukti secara konsisten bukan sekedar lewat kata-kata. Dengan tindakan nyata, Dukungan Bung karno terhadap palestina ditunjukan saat mulai menggagas konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1953. Indonesia dan pakistan menolak keras diikutsertakannya Israel dalam konferensi tersebut. Dalam pandangan sukarno, Israel yang didirikan atas bantuan Inggris dinilai merupakan bentuk nyata kolonialisme baru yang mengancam perdamaian dunia. Selain itu, Indonesia tidak mengakui eksistensi negara israel diatas bumi palestina dengan cara merampas dan menjajah pribuminya.

Sebaliknya, saat penyelenggaraan konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955, Bung Karno mengundang palestina meskipun pada saat itu negara Palestina belum diakui sebagai negara merdeka. Mufti besar palestina pada saat itu, Syeikh Muhammad Amin Al-Husaini datang dan mewakili kepentingan rakyat palestina di depan konferensi.

Dukungan masyakarat Indonesia yang diwakili oleh Soekarno terhadap kemerdekaan Palestina tak lepas dari jasa dan sokongan yang diberikan Palestina terhadap perjuangan masyarkat Indonesia. Satu tahun sebelum Indonesia merdeka, pada 6 september 1944 mufti besar Syeikh Muhammad Amin Al-Husaini memberikan dukungan secara terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri yang ditulis oleh M Zein Hassan, yang dikutif oleh sindonews.com, sejak dukungan terbuka untuk indonesia digaungkan lewar siaran radio. Rakyat palestina turun memadati jalanan melakukan aksi solidaritas dan dukungan kepada perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Paska Indonesia merdeka, diamana pengakuan dari negara lain begitu amat penting dan sangat diharapkan sebagai negara berdaulat, lagi-lagi rakyat Palestina hadir disana, pemerintah Palestina bergerak mendorong negara-negara Timur Tengah seperti Mesir untuk bersedia mengakui kemerdekaan Indonesia.

Sejarah telah membuktikan betapa eratnya persaudaraan Indonesia dan Palestina. Disamping timbal balik jasa satu sama lain secara pemerintahan, masyakarat Indonesia yang mayoritas muslim menyadari betapa mulianya bumi palestina bagi mereka, pun demikian dengan ikatan seiman dan seislam yang menuntut untuk saling bahu membahu melawan penjajahan. Mudah-mudahan, hubungan erat persaudaraan masyarakat Indonesia dengan palestina tidak akan menemukan titik usai sebelum atau sesudah sekalipun Palestina kembali mendapatkan hak kemanusian, tanah dan kemerdekaan mereka yang telah lama dirampas penjajah Iserael.

Maka penulis katakan, cukup menjadi orang Indonesia saja (tidak perlu harus muslim) untuk peduli terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di bumi palestina. Dengan menjadi orang Indonesia saja, kita akan sadar betapa besarnya jasa dan sumbangsih masyarakat palestina terhadap Indonesia. Inilah saatnya kita membuktikan kepeduliaan kita kepada palestina atas dasar persaudaraan, atas dasar kemansiaan yang harus bebas dari segala bentuk penjajahan.

 

Wallahu’alam..

Tags
#aqsha #donasi #donation #masjid #palestina #palestine
Bagikan
Komentar (0)

Silakan login untuk memberikan komentar.

Belum punya akun? Daftar sekarang

Belum ada komentar