Upaya UEA Mencapai Solusi Konflik Palestina dan Israel
al aqsha

Upaya UEA Mencapai Solusi Konflik Palestina dan Israel

Author

Superadmin

Kamis, 8 Oktober 2020

34

Konflik Palestina dan Israel sedang berada dalam sebuah usaha mencapai solusi terbaik. Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) berharap kedua negara konflik dapat menyepakati solusi damai. Hal tersebut harus segera tercapai demi pentingnya bagi masa depan kawasan.

Konflik Palestina dan Israel

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan mengharapkan Israel dan juga Palestina bisa bekerja sama dalam mencapai solusi perdamaian ini. Karena, dengan mencapai perdamaian, akan tercipta kawasan yang memiliki masa depan lebih baik.

Ia juga mengatakan jika Timur Tengah sudah memasuki era baru agar lebih aman serta makmur setelah UEA-Israel menandatangani tentang kesepakatan normalisasi dari Konflik Palestina dan Israel. Dalam pertemuan dengan Ashkenazi, ia membahas tentang beberapa ide serta proposal untuk bekerja sama.

Bidang energi dan juga revolusi industri keempat masuk ke dalam pembahasan. Ia juga berharap UEA bisa membuka lebih banyak pengetahuan yang baru tentang kerja sama dalam mencapai peluang ekonomi kawasan.

"Kami akan melakukan kerja sama dalam memperoleh manfaat dari keahlian kelas dunia dalam sektor penelitian serta pembangunan. Hal tersebut berguna dalam memenuhi kebutuhan untuk generasi masa depan dan juga sekarang," ucapnya.

Upaya Pemulihan Israel-Palestina

Menteri Luar Negeri Jerman selaku tuan rumah pertemuan, Heiko Maas, menyuarakan dukungan terhadap pemulihan hubungan di antara kedua negara yang selama ini menjadi musuh.

Berdasarkan laporan dari kantor berita UEA, Al-Nahyan, dan WAM mengatakan jika negaranya pun ikut menegaskan tentang kembalinya dukungan yang penuh terhadap pencarian solusi konflik Palestina dan Israel tersebut.

Akan tetapi, Ashkenazi memilih tak ingin terlibat dalam pernyataan dan memilih diam karena solusi tersebut mendapat tentangan dari pemerintah Israel.

Pada tanggal 15 September 2020 lalu, Sheikh Abdullah bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kemudian juga ada Menteri Luar Negeri Bahrain pun telah menandatangani tentang "Abraham Accord" di Gedung Putih, Amerika Serikat.

Kemudian, Presiden Donald Trump juga ikut menyaksikan tentang penandatanganan perjanjian damai yang bersejarah tersebut. Akan tetapi, Palestina mengecam serta mengutuk tentang kesepakatan normalisasi diplomatik itu. Karena, Palestina memandang hal tersebut hanya sebagai satu pengkhianatan.

Konflik Tragis Palestina-Israel

Sejak Perang Dunia berakhir, perjuangan sengit antara Israel dan juga Palestina sudah menjadi salah satu konflik Palestina dan Israel yang sangat tragis serta tak terselesaikan di dunia ini. Ini adalah sebuah kekacauan yang sangat rumit.

Akan tetapi, satu tingkat tersebut adalah hal yang paling sederhana. Konflik itu tentang wilayah dan sesederhana itu. Setidaknya itu yang dikatakan oleh Dr Gill Merom, pakar keamanan internasional Universitas Sydney.

Akar konflik juga sudah dimulai sejak pada zaman Alkitab. Akan tetapi, dari perspektif bidang sejarah modern, pada akhir 1800-an, serta memasuki awal 1900-an, merupakan pusat dari situasi yang selama ini terjadi.

Diantara 1882-1948, terdapat serangkaian serangan Aliyah, yakni gerakan yang besar-besaran dari Yahudi seluruh dunia untuk masuk ke suatu daerah yang bernama Palestina (nama Palestina diresmikan pada tahun 1917).

Kemudian, tahun 1917, negara tersebut mengeluarkan Deklarasi Balfour, yakni "Pemerintah Yang Mulia akan mendukung pendirian rumah untuk rakyat Yahudi di tanah Palestina. Akan melakukan segala upaya terbaik dalam memfasilitasi pencapaian tujuan ini".

Masyarakat Palestina tak menyetujui dan menolak langkah tersebut. Akan tetapi, sejarah tak menguntungkan bagi mereka serta konflik Palestina dan Israel masih saja terjadi.


Tags
#aqsha #donasi #donation #masjid #palestina #palestine
Bagikan
Komentar (0)

Silakan login untuk memberikan komentar.

Belum punya akun? Daftar sekarang

Belum ada komentar