Tentang pendudukan wilayah Palestina, menurut Duta besar Iran,
menyampaikan bahwa normalisasi yang akan berjalan mengenai nnormalisasi diplomatik beberapa
negara dengan Yahudi (Israel) sama halnya mendorong pendudukan rezim Zionis
terhadap Palestina.
Selain itu, ditegaskan pula oleh Mohammad
Azad bahwa Iran mempunyai kebijakan yang transparan dan normalisasi tersebut
sama saja mendorong pendudukan sangat rezim wilayah akan Palestina. Jika terus berjalan, maka akan mengganggu keamanan
nasional negara Iran. Dampaknya Iran akan lebih mempertahankan kedaulatannya.
5 Negara yang Menjalin Kesepakatan Dengan Israel
Adapun negara yang melakukan hubungan diplomatik dengan
Iran adalah
Bahrain, Uni Emirat Arab, Sudan, dan Maroko. Selain itu, satu negara yang non-arab
Bhutan pun ikut serta dalam hubungan diplomatik tersebut.
Mengenai pendudukan wilayah Palestina, Bassam Al Salhi
menyatakan tidak menerima atau penolakan mengenai hubungan normalisasi
diplomatik tersebut. Agar dengan normalisasi tersebut membuat Israel
bersifat agresif dan mengambil hak-hak warga Palestina.
Kesepakatan tersebut akan merusak tujuan yang
berasaskan perdamaian dan stabilitas Palestina. Hal ini dikarenakan Palestina
berhak merdeka, yang ditakutkan normalisasi diplomatik ini akan mengganggu
kemerdekaan Palestina.
Palestina pun telah menilai beberapa negara tersebut
yang telah menjalin kesepakatan dengan Israel merupakan negara pengkhianat. Karena sudah mengingkari
kesepakatan dengan Palestina sebelumnya bahwa mereka akan menjunjung tinggi
kemerdekaan Palestina.
Pada dasarnya kelima negara yang menjalin
kesepakatan dengan Israel tersebut karena sudah terhasut oleh Amerika Serikat
dan Israel.
Tidak hanya itu saja, kesepakatan ini mempengaruhi
berbagai faktor seperti politik, ekonomi, dan psikologi bagi pendudukan wilayah Palestina. Lama–kelamaan mereka akan
meninggalkan Palestina
dan memandang Palestina
hanya sebatas moral
saja.
Saat ini Palestina hanya mendapat dukungan dari negara GNB, OKI, serta Indonesia. Hanya
negara-negara ini yang masih setia dan konsisten memperjuangkan kemerdekaan dan
menolak normalisasi
dengan Israel. Sekarang terlihat hanya Turki dan Iran yang selalu siap
membantu dan mendukung kemerdekaan.
Dengan dukungan 5 negara dengan Israel ini, membuat Israel semakin
menguasai wilayah Palestina dan mengklaim bahwa wilayah Palestina merupakan
haknya.
Bahkan Israel menganggap bahwa kecaman masyarakat dunia
hanyalah moralitas belaka dan akan hilang bersama waktu.
Tidak hanya itu, Yordania dan Mesir pun memilih diam
karena sudah menjalin perjanjian dengan Israel waktu lalu pasca perang yang
terjadi Yom Kippur pada tahun 1973 lalu.
Israel telah menjadikan Yerusalem barat dan timur sebagai ibukotanya. Israel semakin gencar dalam menguasai dan
menggusur warga Palestina.
Palestina
semakin sulit dalam membangun rumah maupun fasilitas umum.
Dampak Terburuk Terkait
Pendudukan Wilayah Palestina
Pendudukan Palestina saat ini melewati kehidupan masyarakat
semakin lama semakin memburuk dan sangat sulit. Pemerintah Palestina semakin
sulit bertahan. Hal
itu dikarenakan sudah berbagai cara dalam memperjuangkan kemerdekaan
Palestina.
Hal yang dapat dilakukan hanyalah menggalang beberapa
solidaritas internasional dalam mengancam dan menekan Israel. Pemerintah
Palestina mengharapkan dukungan dari negara China, Rusia, dan Indonesia.
Menurut pandangan Palestina, hanya ada satu jalan
perdamaian yaitu pengakuan
dari Israel akan kemerdekaan Palestina, yaitu dengan memiliki militernya. Hal yang kedua, pengakuan dunia bahwa ibukota
Palestina adalah Yerusalem timur.
Indonesia telah berpegang teguh pada amanah UU RI dan politik luar yang bebas aktif. Indonesia juga
tidak akan pernah terhasut dengan Israel meski Israel berusaha keras
dalam menggoyahkan keputusan Indonesia.
Palestina juga mengharapkan agar Indonesia selalu aktif
di forum internasional
guna mewujudkan kemerdekaan Palestina. Lalu harapan dalam pemberdayaan
warga Palestina
di sisi pendidikan, pariwisata, kesehatan, dan ekonomi.
Demi
pendudukan wilayah Palestina, negara Indonesia, Rusia, dan China perlu
adanya konsultasi dan bersikap kritis atas tindakan Israel dan Amerika Serikat
di forum internasional.