Baru-baru ini, masyarakat dibuat miris oleh fenomena anak-anak SMP yang mengatakan: “makan tulangnya anak Palestina”, di mana mereka makan di restoran ternama yang diboikot karena mendukung Israel. Mereka mengatakannya dalam sebuah konten video. Sambil tertawa-tawa keras, mereka mengatakan bahwa mereka sedang memakan daging dan meminum darah anak Palestina. Candaan mereka mengacu kepada anggapan masyarakat bahwa jika kita mengonsumsi makanan yang diboikot, kita seperti memakan daging dan darah anak-anak Palestina.
Konten tersebut memicu reaksi keras dari warganet karena sangat melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Dengan usia anak-anak tersebut yang masih tergolong dini, hal ini menjadi sebuah tamparan keras bagi para orangtua dan orang-orang dengan usia dewasa, mengenai bagaimana mendidik anak-anak dalam menghadapi isu genosida di Palestina yang sedang terjadi.
Berikut beberapa poin cara mendidik generasi muda dalam menghadapi isu Palestina yang diambil dari berbagai sumber.
Orang Tua Hadir Sebagai Teladan
Anak-anak akan mudah meniru apa yang orang-orang lakukan, terlebih lagi di dalam keluarganya sendiri. Orang tua sebaiknya bisa menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Dalam isu boikot produk pro-Israel ini, orang tua juga harus mengedukasi diri sendiri, mengapa harus membela Palestina, apa yang sedang terjadi di Gaza dan wilayah-wilayah Palestina. Dalam berakhlak pun, orang tua hendaknya menjadi contoh yang baik, dengan berperilaku sopan, tidak berbuat kasar, berempati kepada orang lain, dan tidak merendahkan orang lain.
Ayoe Sutomo, M.Psi., Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga yang dikutip dalam ditpsd.kemdikbud.go.id menyatakan, orang tua perlu memberikan pendampingan dan membantu anak untuk melewati masa-masanya dari kanak-kanak, remaja hingga dewasa. Dengan terpenuhinya kebutuhan anak-anak, termasuk kebutuhan akan rasa dicintai. Dengan begitu, akan terbangun hubungan yang baik antara orangtua dengan anak, sehingga anak bisa merasa aman dan tidak akan mudah untuk terjerumus ke hal negatif.
Kelola Perasaan Menghadapi Informasi Genosida di Palestina
Dengan mengalirnya informasi kejahatan Israel kepada Palestina, baik itu berupa video, gambar, dan tulisan, bisa membuat orangtua bersedih dan marah. Rasakanlah emosi itu terlebih dahulu, dan renungkan bagaimana kita bisa mengubah kekuatan dan kesabaran agar menjadi motivasi untuk tetap teguh. Sebelum mengajak anak berbicara, harap tenangkan dahulu emosi Anda.
Mengajak Diskusi
Foto: Mohammed Salem/Reuters
Menceritakan Apa yang Sebenarnya Terjadi
Dengan bahasa yang sesuai dengan usia anak-anak, ceritakanlah apa yang sebenarnya terjadi di Palestina. Ceritakan juga sejarah yang sebenarnya, bagaimana bisa Israel menjajah kebebasan hidup orang-orang Palestina. Bagaimana serangan Israel di Gaza tidak hanya dimulai pada 7 Oktober 2023, namun jauh sebelum itu. Banyak sumber terkait sejarah Palestina yang valid dan bisa ditemukan di internet, buku-buku, dan kajian yang terpercaya.
Menekankan Rasa Empati kepada Anak
Ajarkanlah cara berempati kepada anak-anak, sesuai dengan umur mereka. Ceritakan juga bagaimana Nabi Muhammad SAW adalah seseorang yang memiliki empati tinggi dan suka membantu sesama. Jelaskanlah bahwa ada orang-orang yang menderita, termasuk anak-anak Palestina yang tidak berdosa namun mendapatkan perlakuan tidak adil, dengan diserang secara jahat oleh Israel. Anda juga bisa mengisahkan bagaimana anak-anak di Palestina sangat suka berbagi, meski mereka berada dalam keadaan yang sulit. Ajarkanlah kepada anak-anak bahwa dengan berempati kepada orang lain, Allah menyayangi mereka.
Berdoa kepada Allah
Sampaikanlah kepada anak-anak, bahwa doa sangat diperlukan untuk warga Palestina saat ini. Gunakanlah waktu-waktu kita untuk terus mendoakan warga Palestina, supaya mendapatkan rahmat Allah, keteguhan, dan kemenangan atas penjajah Israel.
Mengajak untuk Berbuat Apa yang Kita Bisa untuk Palestina
Ajarkan pentingnya kita tidak membeli barang-barang yang perusahaannya men-support zionist Israel. Jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak sesuai usia mereka. Selain boikot, kita bisa menyisihkan sebagian rezeki untuk berdonasi untuk warga Palestina, sebagai usaha untuk meringankan beban mereka.
Semoga kita dan anak-anak keturunan kita bisa menjadi hamba Allah yang turut menjadi bagian dari perjuangan kemenangan Palestina.
—–
Damai Aqsha hadir di kota-kota Anda bersama Syaikh-syaikh Palestina melakukan edukasi terkait sejarah dan kondisi yang nyata di Palestina.